Thursday, December 18, 2014

Menyebut Nama Allah Ketika Masuk Rumah

Jika seseorang memasuki rumahnya lantas ia menyebut nama Allah saat memasukinya, begitu pula saat ia makan, maka setan pun berkata (pada teman-temannya), “Kalian tidak ada tempat untuk bermalam dan tidak ada jatah makan.” Ketika ia memasuki rumahnya tanpa menyebut nama Allah ketika memasukinya, setan pun mengatakan (pada teman-temannya), “Saat ini kalian mendapatkan tempat untuk bermalam.” Ketika ia lupa menyebut nama Allah saat makan, maka setan pun berkata, “Kalian mendapat tempat bermalam dan jatah makan malam.” (HR. Muslim no. 2018).

Sumber : muslim.or.id

Thursday, December 11, 2014

Nafsumu, Harimaumu

Suatu hari, ada seorang murid bersama gurunya, melewati suatu kampung di lereng bukit yang cukup terjal.  Mereka menghampiri penduduk yang menjual binatang. Dibelilah dua binatang, seekor anak harimau dan seekor keledai. Sang murid senang sekali. Guru bertanya, mana yang kamu sayangi? Murid menjawab, ya jelas harimau, gagah dan keren. Saya bangga punya harimau. Silahkan bawa kata sang guru. Mereka melanjutkan perjalanan, guru menuntun keledainya.
Mereka berdua harus berjalan mendekati bukit. Si murid sorak-sorak kegirangan melihat harimau yang dituntunnya. Tak lama berselang, harimau itu tampak kelaparan.  Si murid harus berbagi bekal daging yang dibawanya untuk diberikan kepada harimau yang jadi pilihannya dan sempat dibanggakannya. Sementara sang guru sesekali merenggut dedaunan untuk diberikan kepada keledainya. Sampai di kaki bukit, jalannya mulai menanjak. Mereka berdua tampak kelelahan. Keledai yang dituntun sang guru sudah cukup kenyang, namun sang guru tetap manaikinya, dan mulailah perjalanan mendaki bukit.
Apa yang terjadi dengan si murid? Bekal dangingnya hampir habis, sementara harimaunya masih lapar, meraung bahkan sesekali menerjang dan mencakar. “Guru, bagaimana ini?” Tanya si murid. Guru yang terus melenggang di atas keledainya berkata, “Ikat saja harimaunya, jangan kasih makan lagi, terus kamu pikul. Cepat, ayo jalan!” Si murid pun melakukannya, meski susah dan sempat mendapat cakaran harimaunya. Dalam pikirannya ia sangat menyesal dengan pilihannya. Ia terus berjalan sambil memikul harimau yang diikatnya. Dengan terseok-seok, ia terus membuntuti gurunya, tanpa kata. Tapi, harimaunya yang kelaparan itu tidak meraung dan mencakar lagi. Hingga, sampai tujuan di sebarang bukit. Sang guru kemudian turun dari keledainya. Sambil menyodorkan sebagian bekalnya kepada si murid, guru mempersilahkan muridnya memakan bekalnya. Murid tampak sangat lahap menikmati makanan dan minuman pemberian gurunya.
Dengan bijak sang guru berkata, “Nafsumu itu ibarat harimaumu tadi. Kamu akan jadi budaknya yang dikuasai sepanjang waktu. Padahal, kita yang seharusnya menguasainya sehingga nafsu bisa membantu kehidupan kita, sepertia keledaiku ini. Lapar telah melumpuhkan buasnya nafsu. Jangan salah pilih. Jangan salah urus. Perut lapar akan membantumu kuasai nafsumu.” Sungguh pelajaran yang sangat dalam.


Sumber : Buku Sehat Gaya Rasul, penulis : Dr. dr. Sagiran, Sp.B., M.Kes.

Mahasiswa Abadi

kami adalah seorang Mahasiswa Abadi disebuah Universitas Kehidupan. satu-satunya Universitas Hidup yang mempunyai CABANG diseluruh dunia untuk masuk ke Universitas ini syaratnya hanya 1 yaitu mau menjalani perkuliahan seumur hidup. Fakutas Keikhlasan merupakan fakultas terfavorit namun tak banyak dari mahasiswa yang dapat lulus untuk test ujian masuk di fakultas ini hanya dengan KEIKHLASAN sajalah para mahasiswa mampu diterima untuk belajar perkuliahan di Fakultas ini.

kami belajar menggunakan BUKU pedoman KEHIDUPAN yang hanya mampu terbeli dengan sebuah PERJUANGAN hidup semata dan setiap mahasiswanya harus mampu menuliskan sejarah hidupnya yang LAYAK untuk diperbacakan. Ini merupakan SYARAT mutlak untuk NAIK ke jenjang berikutnya. Semua dimaksudkan agar para mahasiswa selalu MAMPU menjadi teladan dan Tolak Ukur atas setiap PERUBAHAN kehidupan berdasar pada Tingkat peradapan manusia yang semakin Tinggi. Kami mempelajari ilmu kehidupan yang bersumber dari segala UNSUR emosi hingga Akal pikir manusia dalam menghadapi segala topik kehidupan. Menciptakan segala bentuk KEBIJAKSANAAN atas segala KEBURUKAN dan KESULITAN yang mengarah pada KEBAIKAN itu sendiri. Sehingga terlahirlah selalu MANFAAT disetiap Tindakan tanggung jawab dari segala UJIAN yang terbebankan padanya.

kehidupanmu sebagai DOSEN pembimbing sekaligus pendidik para Mahasiswa disini. TUHAN adalah pemilik dari Universitas Kehidupan ini bergabunglah bersama KAMI Mahasiswa Abadi.

Oleh : Dewi Asmara Sari