Sunday, April 28, 2013

Resensi Film Ninja Kids (Nintama Rantaro)


Resensi Film Ninja Kids (Nintama Rantaro)



Judul                           : Ninja Kids (Nintama Rantaro)
Penulis                         : Soubee Amako
Sutradara                     : Takashi Miike
Produser                      : Toichiro Shiraishi
Tanggal Rilis               : 23 Juli 2011 (Jepang)
Aliran (Genre)             : Action, Drama
Produksi                      : Warner Bros. Pictures
Durasi                          : 1 jam 39 menit 31 detik
Tokoh Utama              : Shido Nakamura, Naoto Takenaka, dan Susumu Terajima
Jenis Resensi               : Deskriptif

Apakah kalian pernah menonton salah satu serial anime Jepang yang berjudul Nintama Rantaro? Tentu sebagian besar akan menjawab tidak, karena di Indonesia, serial anime Nintama Rantaro lebih dikenal dengan Ninja Boy yang menceritakan tentang tingkah lucu trio ninja cilik yang bisa dikatakan bengal dan nakal serta sering membuat masalah di sekolah ninja tempat mereka belajar dan berlatih ninjutsu untuk menjadi seorang ninja yang hebat. Trio ninja cilik tersebut adalah si kaca mata Rantaro, si mata duitan Kirimaru, serta si pemalas dan tukang tidur Shinbe. Kali ini mereka bertiga bermain dalam sebuah film live action movie yang berjudul Ninja Kids.
Akan tetapi ada hal lain yang lebih menarik perhatian, yaitu sutradara dari Ninja Kids tersebut adalah Takashi Miike yang merupakan salah satu sutradara Jepang yang dikenal dalam dunia perfilman internasional dengan karya-karya filmnya yang beraliran gory, penuh dengan darah, mutilasi hingga hardcore violence. Inilah yang menarik, di mana Ninja Kids disutradarai oleh seorang sutradara yang dikenal dengan film-film yang penuh darah, sedangkan seperti kita ketahui Ninja Kids merupakan film yang berisi banyak kisah konyol. Bagaimanakah Ninja Kids akan dikemas? Apakah akan penuh dengan cipratan darah?
Ninja Kids bercerita tentang seorang anak bernama Ninatama Rantaro (Seishiro Kato) yang dikirm oleh orang tuanya untuk sekolah di sebuah sekolah ninja yang bernama Ninjutsu Gakuen. Sang ayah (Shido Nakamura) merupakan ninja level rendahan yang tidak mempunyai pekerjaan setelah perusahaan ninja tempatnya bekerja mengalami kebangkrutan, sehingga sang ayah memilih untuk bekerja sebagai petani. Tujuan dikirimnya Rantaro ke sekolah ninja, yaitu Ninjutsu Gakuen adalah agar ketika dia lulus nanti bisa menjadi ninja level atas yang hebat tidak seperti ayahnya, karena dengan menjadi ninja level atas dapat mengangkat derajat keluarganya serta ayahnya yang dikenal sebagai ninja level rendahan.
Di sekolah ninja, Rantaro bertemu dan berkenalan dengan sesama murid baru, dua di antaranya menjadi teman dekat Rantaro. Yang pertama adalah Kirimaru (Roy Hayashi) si yatim piatu yang mata duitan dan selalu bekerja paruh waktu (bahkan bekerja ketika jam pelajaran) untuk mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya. Dan yang kedua adalah Shinbe (Futu Kimura) yang merupakan anak seorang saudagar kaya. Shinbe sangat hobi makan dan juga suka tidur di kelas. Mereka bertiga selalu menjadi penyebab keributan di dalam kelas dan membuat pusing guru serta wali kelas mereka yaitu Yamada-sensei (Susumu Terajima) dan guru lainnya yang merupakan guru muda yaitu Doi-sensei (Takahiro Miura). Klimaks pun mulai ketika pada masa liburan sekolah secara kebetulan beberapa siswa kelas satu berkumpul di rumah Doi-sensei dengan alasan masing-masing, termasuk Rantaro, Kirimaru dan Shinbe. Kemudian mereka mendapat berita bahwa ada  kelompok ninja dari sekolah ninja lainnya yaitu Ukitake yang mengacau di sebuah salon kecantikan ninja milik seorang penata rambut ninja yang terkenal bernama Saito (Takeshi Kaga). Setelah membuat kekacauan, kelompok ninja dari Ukitake muncul di depan Rantaro dan kawan-kawan. Mereka menantang anak-anak kelas satu dari Ninjutsu Gakuen untuk berlomba membunyikan lonceng besar yang berada di atas gunung. Perlombaan pun di mulai, baik dari Ninjutsu Gakuen maupun dari  Ukitake berusaha untuk memenangkan perlombaan dengan cara mereka masing-masing.
Dalam film ini, sutradara Takashi Miike benar-benar menggunakan unsur komedi yang sangat menarik, dalam hal ini bisa dikatakan komedi yang gila-gilaan dan sangat tidak terduga. Walaupun masih terdapat unsur kekerasannya, akan tetapi dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi konyol dan tidak terlihat seperti adanya unsur kekerasan. Sang sutradara mampu membuat film Ninja Kids ini menjadi tontonan keluarga yang sanggup membuat penontonnya untuk tertawa dengan gaya komedi yang bisa dikatakan kacau dan tidak karuan. Alur atau plot utama yang sebenarnya hanyalah kisah kehidupan Rantaro, Kirimaru, dan Shinbe beserta teman-teman murid kelas satu sekolah ninja Ninjutsu Gakuen. Akan tetapi di dalam film ini benar-benar aneh, di mana seakan-akan terlihat seperti kumpulan dari berbagai alur cerita yang ada pada seri anime dari Ninja Kids tersebut dan kemudian dijadikan satu sehingga membentuk sebuah alur atau plot yang benar-benar tidak jelas. Contohnya seperti karakter dari salon ninja berserta dengan penata rambutnya dan permainan catch-ball dengan menggunakan shuriken muncul di dalam film ini seperti pada seri anime-nya. Dengan alur yang tidak jelas tersebut, sehingga mampu memberikan suguhan adegan-adegan komedi yang tidak terduga atau bahkan bisa dikatakan tidak masuk akal dan mustahil yang bisa membuat para penontonya benar-benar sangat terhibur atau mungkin sampai tertawa kebingungan melihat adegan-adegan humor komikal yang disuguhkan. Mungkin juga bisa membuat penontonnya bingung antara ingin tertawa atau tidak ketika ditampilkan humor-humor yang hanya bisa dimengerti oleh orang Jepang.
Hal yang menjadi kekurangan dalam film ini adalah penampilan pemeran-pemeran murid kelas satu Ninjutsu Gakuen yang masih terlihat kaku dan datar serta tidak natural atau alami dalam berakting. Terkadang sering terlihat seperti berperan sambil membaca naskah. Kekurangan lainnya adalah tidak terlalu banyaknya peran para murid sekolah ninja putri yaitu Kunoichi serta kurangnya kejadian lucu yang diambil ketika pelajaran sedang berlangsung di mana Rantaro, Kirimimaru dan Shinbe selalu mengerjai Yamada-sensei dan guru lainnya bahkan sampai kepala sekolah. Tentunya akan lebih banyak lagi kejadian yang lucu apabila adegan-adegan di atas porsinya lebih ditambah lagi.
Jadi film ini direkomendasikan bagi para penonton yang mencari film komedi yang benar konyol seperti dalam film ini di mana ninja dewasa yang selalu berhasil “dikalahkan” dan “dipermainkan” oleh ninja cilik. Dan tidak direkomendasikan untuk para penonton yang mencari film dengan komedi dan alur atau plot yang teratur karena akan kebingungan dalam mencerna humor yang disuguhkan. Selain itu, penonton juga direkomendasikan pernah menonton serial anime Nintama Rantaro atau yang lebih dikenal dengan judul Ninja Boy sehingga bisa mengerti apa yang disuguhkan di dalam film Ninja Kids ini. Bagi penonton yang pernah menonton serial anime Ninja Boy, dan ketika menonton Ninja Kids, mungkin akan tertawa terlebih dahulu sesaat sebelum adanya kejadian lucu yang tidak terduga akan terjadi. Benar-benar film yang menghibur dan menggelitik untuk terus tertawa atau paling tidak merasa lucu.


No comments:

Post a Comment