Resensi Film Ninja Kids (Nintama
Rantaro)
Judul : Ninja Kids (Nintama Rantaro)
Penulis : Soubee Amako
Sutradara : Takashi Miike
Produser : Toichiro Shiraishi
Tanggal Rilis : 23 Juli 2011 (Jepang)
Aliran (Genre) : Action, Drama
Produksi : Warner Bros. Pictures
Durasi : 1 jam 39 menit 31 detik
Tokoh Utama : Shido Nakamura, Naoto Takenaka,
dan Susumu Terajima
Jenis Resensi :
Deskriptif
Apakah kalian pernah menonton salah satu serial anime Jepang yang berjudul Nintama
Rantaro? Tentu sebagian besar akan menjawab tidak, karena di Indonesia, serial anime Nintama Rantaro lebih dikenal
dengan Ninja Boy yang menceritakan tentang tingkah lucu trio ninja cilik yang
bisa dikatakan bengal dan nakal serta sering membuat masalah di sekolah ninja
tempat mereka belajar dan berlatih ninjutsu
untuk menjadi seorang ninja yang hebat. Trio ninja cilik tersebut adalah si
kaca mata Rantaro, si mata duitan Kirimaru, serta si pemalas dan tukang tidur
Shinbe. Kali ini mereka bertiga bermain dalam sebuah film live action movie yang berjudul Ninja Kids.
Akan tetapi ada hal lain yang lebih menarik perhatian, yaitu
sutradara dari Ninja Kids tersebut adalah Takashi Miike yang merupakan salah
satu sutradara Jepang yang dikenal dalam dunia perfilman internasional dengan
karya-karya filmnya yang beraliran gory, penuh
dengan darah, mutilasi hingga hardcore
violence. Inilah yang menarik, di mana Ninja Kids disutradarai oleh seorang
sutradara yang dikenal dengan film-film yang penuh darah, sedangkan seperti
kita ketahui Ninja Kids merupakan film yang berisi banyak kisah konyol.
Bagaimanakah Ninja Kids akan dikemas? Apakah akan penuh dengan cipratan darah?
Ninja Kids bercerita tentang seorang anak bernama Ninatama
Rantaro (Seishiro Kato) yang dikirm oleh orang tuanya untuk sekolah di sebuah
sekolah ninja yang bernama Ninjutsu Gakuen. Sang ayah (Shido Nakamura)
merupakan ninja level rendahan yang tidak mempunyai pekerjaan setelah
perusahaan ninja tempatnya bekerja mengalami kebangkrutan, sehingga sang ayah
memilih untuk bekerja sebagai petani. Tujuan dikirimnya Rantaro ke sekolah
ninja, yaitu Ninjutsu Gakuen adalah agar ketika dia lulus nanti bisa menjadi
ninja level atas yang hebat tidak seperti ayahnya, karena dengan menjadi ninja
level atas dapat mengangkat derajat keluarganya serta ayahnya yang dikenal
sebagai ninja level rendahan.
Di sekolah ninja, Rantaro bertemu dan berkenalan dengan
sesama murid baru, dua di antaranya menjadi teman dekat Rantaro. Yang pertama
adalah Kirimaru (Roy Hayashi) si yatim piatu yang mata duitan dan selalu
bekerja paruh waktu (bahkan bekerja ketika jam pelajaran) untuk mengumpulkan
uang sebanyak-banyaknya. Dan yang kedua adalah Shinbe (Futu Kimura) yang
merupakan anak seorang saudagar kaya. Shinbe sangat hobi makan dan juga suka
tidur di kelas. Mereka bertiga selalu menjadi penyebab keributan di dalam kelas
dan membuat pusing guru serta wali kelas mereka yaitu Yamada-sensei (Susumu
Terajima) dan guru lainnya yang merupakan guru muda yaitu Doi-sensei (Takahiro
Miura). Klimaks pun mulai ketika pada masa liburan sekolah secara kebetulan
beberapa siswa kelas satu berkumpul di rumah Doi-sensei dengan alasan
masing-masing, termasuk Rantaro, Kirimaru dan Shinbe. Kemudian mereka mendapat
berita bahwa ada kelompok ninja dari
sekolah ninja lainnya yaitu Ukitake yang mengacau di sebuah salon kecantikan
ninja milik seorang penata rambut ninja yang terkenal bernama Saito (Takeshi
Kaga). Setelah membuat kekacauan, kelompok ninja dari Ukitake muncul di depan
Rantaro dan kawan-kawan. Mereka menantang anak-anak kelas satu dari Ninjutsu
Gakuen untuk berlomba membunyikan lonceng besar yang berada di atas gunung.
Perlombaan pun di mulai, baik dari Ninjutsu Gakuen maupun dari Ukitake berusaha untuk memenangkan perlombaan
dengan cara mereka masing-masing.
Dalam film ini, sutradara Takashi Miike benar-benar
menggunakan unsur komedi yang sangat menarik, dalam hal ini bisa dikatakan
komedi yang gila-gilaan dan sangat tidak terduga. Walaupun masih terdapat unsur
kekerasannya, akan tetapi dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi konyol dan
tidak terlihat seperti adanya unsur kekerasan. Sang sutradara mampu membuat
film Ninja Kids ini menjadi tontonan keluarga yang sanggup membuat penontonnya
untuk tertawa dengan gaya komedi yang bisa dikatakan kacau dan tidak karuan.
Alur atau plot utama yang sebenarnya hanyalah kisah kehidupan Rantaro,
Kirimaru, dan Shinbe beserta teman-teman murid kelas satu sekolah ninja
Ninjutsu Gakuen. Akan tetapi di dalam film ini benar-benar aneh, di mana
seakan-akan terlihat seperti kumpulan dari berbagai alur cerita yang ada pada
seri anime dari Ninja Kids tersebut
dan kemudian dijadikan satu sehingga membentuk sebuah alur atau plot yang
benar-benar tidak jelas. Contohnya seperti karakter dari salon ninja berserta
dengan penata rambutnya dan permainan catch-ball
dengan menggunakan shuriken muncul
di dalam film ini seperti pada seri anime-nya. Dengan alur yang tidak jelas tersebut,
sehingga mampu memberikan suguhan adegan-adegan komedi yang tidak terduga atau
bahkan bisa dikatakan tidak masuk akal dan mustahil yang bisa membuat para
penontonya benar-benar sangat terhibur atau mungkin sampai tertawa kebingungan
melihat adegan-adegan humor komikal yang disuguhkan. Mungkin juga bisa membuat
penontonnya bingung antara ingin tertawa atau tidak ketika ditampilkan
humor-humor yang hanya bisa dimengerti oleh orang Jepang.
Hal yang menjadi kekurangan dalam film ini adalah penampilan
pemeran-pemeran murid kelas satu Ninjutsu Gakuen yang masih terlihat kaku dan
datar serta tidak natural atau alami
dalam berakting. Terkadang sering terlihat seperti berperan sambil membaca
naskah. Kekurangan lainnya adalah tidak terlalu banyaknya peran para murid
sekolah ninja putri yaitu Kunoichi serta kurangnya kejadian lucu yang diambil
ketika pelajaran sedang berlangsung di mana Rantaro, Kirimimaru dan Shinbe
selalu mengerjai Yamada-sensei dan guru lainnya bahkan sampai kepala sekolah.
Tentunya akan lebih banyak lagi kejadian yang lucu apabila adegan-adegan di
atas porsinya lebih ditambah lagi.
Jadi film ini direkomendasikan bagi para penonton yang
mencari film komedi yang benar konyol seperti dalam film ini di mana ninja
dewasa yang selalu berhasil “dikalahkan” dan “dipermainkan” oleh ninja cilik.
Dan tidak direkomendasikan untuk para penonton yang mencari film dengan komedi
dan alur atau plot yang teratur karena akan kebingungan dalam mencerna humor
yang disuguhkan. Selain itu, penonton juga direkomendasikan pernah menonton
serial anime Nintama Rantaro atau
yang lebih dikenal dengan judul Ninja Boy sehingga bisa mengerti apa yang
disuguhkan di dalam film Ninja Kids ini. Bagi penonton yang pernah menonton
serial anime Ninja Boy, dan ketika
menonton Ninja Kids, mungkin akan tertawa terlebih dahulu sesaat sebelum adanya
kejadian lucu yang tidak terduga akan terjadi. Benar-benar film yang menghibur
dan menggelitik untuk terus tertawa atau paling tidak merasa lucu.
No comments:
Post a Comment